HAI teman-teman semua, disini aku membuat puisi tentang “perpecahan dalam sebuah keluarga”, ya mungkin puisinya lumayan buat
sedih. Aku tahu kalian pati juga ada yang pernah merasakan, selamat membaca ya
guys, semoga puisi nya dapat menyentuh hati kalian semua. Pastinya jangan lupa
like dan komentarnya, karena masukan dari kalian semua sangat berguna bagi aku.
LUKISAN HATI SEORANG ANAK
Ibu….
Aku rindu peluk hangat ragamu
Belaian kasih sayang yang kurasa dulu
Yang ditelan ombak kemesraan pun lenyap sudah
Aku rindu peluk hangat ragamu
Belaian kasih sayang yang kurasa dulu
Yang ditelan ombak kemesraan pun lenyap sudah
Tampak jelas dalam memori
Keegoisan menggiringku dalam kehancuran
Perpecahan memaksaku untuk memihak
Caci maki dari hati yang penuh amarah
Memaksaku untuk sembunyi di dalam kegelapan
Keegoisan menggiringku dalam kehancuran
Perpecahan memaksaku untuk memihak
Caci maki dari hati yang penuh amarah
Memaksaku untuk sembunyi di dalam kegelapan
Ketakutan pun terasa saat aku sendirian
Luka tampak semakin nyata
Manakala ku terdiam di ujung kehancuran
Sempat terucap “Ibu jangan tinggalkan kami !!”
“Aku takut!”
Manakala ku terdiam di ujung kehancuran
Sempat terucap “Ibu jangan tinggalkan kami !!”
“Aku takut!”
Kehancuran pun datang perpisahan tak
terelakan
terelakan
Ibu pergi menghilang tinggalkan bekas di
hatiku
Hatiku terkunci ingin rasa menjerit
Namun ku tak berdaya
hatiku
Hatiku terkunci ingin rasa menjerit
Namun ku tak berdaya
Beranjak dewasa
Kulangkahkan kaki menatap langit
Mentari mengiringi langkah kakiku
Melintasi kerasnya dunia
Haus kasih sayang, lupa akan arti cinta
Jauh dari Tuhan, bahkan tak mengenal-Nya
Terombang ambing lupa akan diri
Kulangkahkan kaki menatap langit
Mentari mengiringi langkah kakiku
Melintasi kerasnya dunia
Haus kasih sayang, lupa akan arti cinta
Jauh dari Tuhan, bahkan tak mengenal-Nya
Terombang ambing lupa akan diri
Salah siapa?
Ayah?
Ibu?
Atau Takdir?
Ayah?
Ibu?
Atau Takdir?
Sampai saatnya tiba
Aku tersadar dalam kedewasaan
Keihlasan dan ketabahan merasuki hatiku
Menguatkan diri dan pikiran
Aku tersadar dalam kedewasaan
Keihlasan dan ketabahan merasuki hatiku
Menguatkan diri dan pikiran
Hatiku berkata…..
“Aku tak akan tinggal di masa lalu”
“Aku akan bahagia di masa yang akan datang”
Bisik hatiku tuk yakinkan diri
“Aku tak akan tinggal di masa lalu”
“Aku akan bahagia di masa yang akan datang”
Bisik hatiku tuk yakinkan diri
Seiring berjalannya waktu
Kerinduanku pada Ibu menyerbu hatiku
Ingin ku ucap maaf
Namun ku harus terus berjalan
Diiringi derasnya hujan dan besarnya hembusan
angin
Terima kasih telah telah menghadirkan diriku di
dunia
Kerinduanku pada Ibu menyerbu hatiku
Ingin ku ucap maaf
Namun ku harus terus berjalan
Diiringi derasnya hujan dan besarnya hembusan
angin
Terima kasih telah telah menghadirkan diriku di
dunia
Kini nikmatilah hidupmu Ibu
Sebut namaku jika rindu menyeru
Aku akan hadir di hatimu
Aku akan hadir di hadapanmu
Dengan hati yang kuat dan sosok yang bahagia.
Sebut namaku jika rindu menyeru
Aku akan hadir di hatimu
Aku akan hadir di hadapanmu
Dengan hati yang kuat dan sosok yang bahagia.
Gimana guys puisinya? Setelah kalian membaca
pasti tahu kan maksud puisi tersebut, pokonya jangan lupa like dan komentarnya
ya guys. Terima kasih..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar