Sabtu, 24 November 2018

Mengarang Bebas



     Dalam pembahasan kali ini aku mau menjelaskan tntang mengarang bebas, apa sih karangan bebas itu, yuk simak pembahasan dibawah ini. Jangan lupa like dan komentarnya ya.
KARANGAN BEBAS

Apa yang dimaksud karangan bebas?
Karangan bebas adalah sebuah karya tulis yang tidak terdapat aturan khusus yang mengikat dalam penulisannya. ... Karangan bebas juga merupakan hasil buah pikiran seorang penulis untuk mengungkapkan ide atau gagasan kepada pembaca. Karangan bebas juga disebut dengan prosa.
Bagaimana cara membuat karangan?
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1.      Menentukan tema karangan
Tema adalah pokok pikiran atau gagasan yang akan menjiwai seluruh isi karangan.
2.      Mengumpulkan ide atau bahan karangan
Setelah topik atau tema kita tetapkan, mulailah menyusun ide atau pikiran utama yang akan menjelaskan topik. Ide karangan bisa kita peroleh dari hasil menyimak pembicaraan orang lain atau hasil melakukan wawancara dengan orang yang dianggap ahli atau diperoleh dari tayangan televisi, ide bisa juga didapat dengan cara membaca buku, koran, atau majalah. Kerangka karangan merupakan beberapa urutan kalimat kunci yang diurutkan secara runtun sehingga proses penulisannya menjadi lancar.
3.      Menyusun kerangka karangan
4.      Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan yang sebenarnya
5.      Memberi nama karangan atau judul karangan
Judul karangan adalah kalimat pendek yang ditempatkan di atas sebuah karangan
Syarah suatu judul :
a)      Relevan dengan isi karangan
b)      Berbentuk frase/kelompok kata
c)      Menarik perhatian
SYARAT-SYARAT PARAGRAF
Berdasarkan syaratnya paragraf harus memiliki :
1)      Kesatuan : setiap paragraf sebaiknya mengandung satu gagasan pokok
2)     Kepaduan/koherensi : setiap paragraf harus merupakan kumpulan kalimat yang saling berhubungan secara padu, tidak berdiri
sendiri atau terlepas satu dengan yang lain
3)     Kelengkapan : dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik.
Paragraf tidak lengkap jika tidak dikembangkan atau hanya diperluas.
TUJUAN PARAGRAF
1)      Paragraf pembuka : memiliki sifat ringkas, menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan
diuraikan
2)     Paragraf penghubung : berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca, secara fisik paragraf ini lenih pangjang
daripada alinea pembuka
3)     Paragraf penutup : berisi kesimpulan atau penegasan kembali mengenai hal-hal yang dianggap penting
POLA PENGEMBANGAN PARGRAF 
1.      PENALARAN  INDUKTIF meliputi :
1)     Generalisasi : proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fakta atau gejala khusus yang diamati lalu ditarik simpulan
umum tentang sebagian atau seluruh gejala yang diamati itu. Jadi, generalisasi merupakan pernyataan
yang  berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati. Generalisasi perlu ditunjang atau
dibuktikan dengan fakta-fakta. Contoh-contoh, data statistik, yang merupakan spesifikasi atau ciri khusus sebagai
penjelasan lebih lanjut.
Contoh :  pemerintah mendirikan sekolah sampai ke pelosok. Puskesmas didirikan dimana-mana. Lapangan kerja baru
diciptakan. Pembangunan rumah ibadah diperbanyak atau dibantu pemerintah. Memang menjadi tugas
                              pemerintah  untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
2)      ANAALOGI : proses penalaran yang berdasr pada pembagian dan terhadap sejumlah gejala khusus yang memiliki
kesamaan, kemudian ditarik simpulan.
Contoh : secara tidak sengaja Amara mengetahui bahwa pensil Steadler 2B mengahasilkan gambar vignette yang memuaskan
hatinya. Pensil itu sangat lunak dan menghasilkan garis-garis hitam dan tebal. Karena itu selama bertahun-tahun ia
selalu memakai pensil itu untuk membuat vignette, tetapi ketika ia berlibur di rumah nenek di sebuah kota
kecamatan ia kehabisan pensil. Ia mencari di toko-toko di kota itu tetapi tidak ada. Akhirnya daripada tidak dapat
mencorat-coret ia memilih merk lain yang sama lunaknya dengan Steadler 2B. ini tentu akan mengahasilkan
                            vignette yang bagus juga, “putusnya.
3)      SEBAB-AKIBAT : proses penalaran yang dimulai dengan menggunakan fakta yang berupa sebab dan sampai
pada  simpulan  yang merupakan akibat atau sebaliknya
CONTOH : Bangsa Jepang suka berkelompok. Kepentingan perorangan ada, tetapi kalau kepentingan bersama
membutuhkan,  kepentingan bersama didahulukan. Dengan demikian antara kepentingan perorangan, dan
kepentingan bersama berjalan serasi. Oleh karena itu, untuk melakukan sesuatu secara bersama, secara
terkoordinasi bagi bangsa Jepang sudah berjalan dengan sendirinya.
2.    PENALARAN DEDUKTIF :
        Penalaran deduktif  adalah penalaran yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum menuju pada parnyataan atau
simpulan khusus.
Menarik simpulan dengan penalaran dedultif dibedakan menjadi 2 yaitu :
1)    Menarik simpulan berdasarka suatu premis
Contoh :
Premis : Bujur sangkar adalah segi empat sama sisi
Simpulan : a. Bujur sangkar pasti segi empat, tetapi segi empat belum tentu bujur sangkar
b. Segi empat yang sisi-sisinya horisontalnya tidak sama panjang dengan sisi tegak lurusnya

CONTOH KARANGAN BEBAS :
Contoh 1:
Syair Tentang Kehidupan
Roda senantiasa berputar, terkadang ada di atas terkadang ada di bawah. Perumpamaan itu serupa dengan kehidupan kita selaku manusia di dunia ini. Kadangkala hidup kita berada di atas puncak kesuksesan dan kadangkala kita berada di ujung jurang kegagalan. Siklus tersebut tentu saja sulit kita hindari. Kita hanya bisa menerima sekaligus mencoba bertahan dan berusaha sebaik mungkin. Tidak lupa, kita juga harus terus berdoa dan tawakal kepada-Nya, karena hanya Dialah yang mampu membolakbalikkan kehidupan kita seperti roda yang berputar.
Dalam meminta kepada-Nya, seringkali kita meminta agar terus berada di atas. Padahal, seperti yang sudah disebutkan di awal, bahwa kehidupan ini adalah seperti roda berputar yang kadang di atas dan kadang di bawah. Alangkah lebih baik jika kita meminta kepadanya supaya kita diberi kekuatan untuk bertahan di segala kondisi kehidupan dan juga diberi kekuatan untuk terus bersyukur kepada-Nya.
Sejatinya, kehidupan yang bagaikan roda berputar ini adalah sebuah bentuk pelajaran bagi manusia agar tidak sombong saat ada di atas, dan agar tidak rendah diri saat ada di bawah. Oleh karenanya, silus hidup tersebut mesti kita terima dan pahami dengan baik supaya kita menjadi insan yang lebih rendah hati dan terus rajin berikhtiar.

Contoh 2:
Analog Tentang Kehidupan
Harun Ar-Rasyid pernah berkata, bahwa mengejar dunia seperti halnya mengejar bayang-bayang kita; jika dikejar tidak kunjung dapat, jika ditinggalkan malah mengikuti kita. Dari ungkapan tersebut, kita bisa tafsirkan bahwa kita selaku umat manusia janganlah terlalu ambisius dan antusias dalam mengejar dunia. Sebab, semakin terus dikejar, maka dunia akan semakin menjauhi kita dan membuat kita terus mengejarnya hingga melupakan segalanya, termasuk melupakan-Nya.
Sebaliknya, jika kita tidak terlalu mengejar dunia, justru dunialah yang akan menghampiri diri kita. Oleh karenanya, kita selaku umat manusia janganlah terlalu mengejar dunia, karena dunia akan menghampiri kita dengan sendiinya, dan mengejar-ngejarnya adalah suatu kesia-siaan.
Meskipun kita tidak boleh terlalu mengejar dunia, bukan berarti kita hanya berdiam diri saja dan terus-menerus berdoa kepada-Nya tanpa henti. Kita harus tetap bekerja dan berkarya semaksimal mungkin. Asalkan, semua itu kita lakukan atas dasar untuk mencari keridaan-Nya dan bukan untuk meraih keduniawiaan. Sebab, jika Dia sudah rida kepada kita, maka Dia pasti akan memberikan dunia kepada kita.
Demikianlah pengertian dan beberapa contoh karangan bebas. Semoga bermanfaat dan mampu memberikan wawasan tersendiri bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai karangan bebas pada khususnya, maupun mengenai mata pelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan terima kasih, serta mohon maafkan atas semua kesalahan yang ada pada artikel kali ini.


Tidak ada komentar: