Dalam
pembahasan kali ini aku mau menjelaskan tntang mengarang bebas, apa sih
karangan bebas itu, yuk simak pembahasan dibawah ini. Jangan lupa like dan
komentarnya ya.
KARANGAN
BEBAS
Apa
yang dimaksud karangan bebas?
Karangan
bebas adalah sebuah karya
tulis yang tidak terdapat aturan khusus yang mengikat dalam penulisannya. ... Karangan
bebas juga merupakan hasil buah pikiran seorang penulis untuk mengungkapkan
ide atau gagasan kepada pembaca. Karangan bebas juga disebut dengan
prosa.
Bagaimana
cara membuat karangan?
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1.
Menentukan tema karangan
Tema adalah pokok pikiran atau gagasan yang akan menjiwai seluruh isi karangan.
2.
Mengumpulkan ide atau bahan karangan
Setelah topik atau tema kita
tetapkan, mulailah menyusun ide atau
pikiran utama yang akan menjelaskan topik. Ide karangan bisa kita
peroleh dari hasil menyimak pembicaraan orang lain atau hasil melakukan
wawancara dengan orang yang dianggap ahli atau diperoleh dari tayangan
televisi, ide bisa juga didapat dengan cara membaca buku, koran, atau majalah. Kerangka karangan merupakan beberapa urutan
kalimat kunci yang diurutkan secara runtun sehingga proses penulisannya menjadi
lancar.
3.
Menyusun kerangka karangan
4.
Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan yang
sebenarnya
5.
Memberi nama karangan atau judul karangan
Judul karangan adalah kalimat pendek yang ditempatkan di atas sebuah
karangan
Syarah suatu judul :
a)
Relevan dengan isi karangan
b)
Berbentuk frase/kelompok kata
c)
Menarik perhatian
SYARAT-SYARAT PARAGRAF
Berdasarkan syaratnya paragraf harus memiliki :
1) Kesatuan : setiap paragraf sebaiknya
mengandung satu gagasan pokok
2) Kepaduan/koherensi : setiap paragraf harus
merupakan kumpulan kalimat yang saling berhubungan secara padu, tidak berdiri
sendiri atau terlepas satu dengan yang lain
3) Kelengkapan : dikatakan lengkap jika berisi
kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik.
Paragraf tidak lengkap jika tidak dikembangkan atau hanya diperluas.
TUJUAN PARAGRAF
1) Paragraf pembuka : memiliki sifat ringkas,
menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan
diuraikan
2) Paragraf penghubung : berisi inti masalah yang
hendak disampaikan kepada pembaca, secara fisik paragraf ini lenih pangjang
daripada alinea pembuka
3) Paragraf penutup : berisi kesimpulan atau
penegasan kembali mengenai hal-hal yang dianggap penting
POLA PENGEMBANGAN PARGRAF
1.
PENALARAN INDUKTIF meliputi :
1) Generalisasi : proses penalaran
yang bertolak dari sejumlah fakta atau gejala khusus yang diamati lalu ditarik
simpulan
umum tentang sebagian atau seluruh gejala yang diamati itu. Jadi,
generalisasi merupakan pernyataan
yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang
diamati. Generalisasi perlu ditunjang atau
dibuktikan dengan fakta-fakta. Contoh-contoh, data statistik, yang
merupakan spesifikasi atau ciri khusus sebagai
penjelasan lebih lanjut.
Contoh : pemerintah mendirikan sekolah sampai ke
pelosok. Puskesmas didirikan dimana-mana. Lapangan kerja baru
diciptakan. Pembangunan rumah ibadah diperbanyak atau dibantu pemerintah. Memang
menjadi tugas
pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
2) ANAALOGI : proses penalaran
yang berdasr pada pembagian dan terhadap sejumlah gejala khusus yang memiliki
kesamaan, kemudian ditarik simpulan.
Contoh : secara tidak sengaja Amara mengetahui bahwa pensil
Steadler 2B mengahasilkan gambar vignette yang memuaskan
hatinya. Pensil itu sangat lunak dan menghasilkan garis-garis hitam dan
tebal. Karena itu selama bertahun-tahun ia
selalu memakai pensil itu untuk membuat vignette, tetapi ketika ia berlibur
di rumah nenek di sebuah kota
kecamatan ia kehabisan pensil. Ia mencari di toko-toko di kota itu tetapi
tidak ada. Akhirnya daripada tidak dapat
mencorat-coret ia memilih merk lain yang sama lunaknya dengan Steadler 2B. ini
tentu akan mengahasilkan
vignette yang bagus juga, “putusnya.
3) SEBAB-AKIBAT : proses penalaran
yang dimulai dengan menggunakan fakta yang berupa sebab dan sampai
pada simpulan yang merupakan akibat atau sebaliknya
CONTOH : Bangsa Jepang suka berkelompok. Kepentingan
perorangan ada, tetapi kalau kepentingan bersama
membutuhkan, kepentingan bersama didahulukan. Dengan demikian antara
kepentingan perorangan, dan
kepentingan bersama berjalan serasi. Oleh karena itu, untuk melakukan
sesuatu secara bersama, secara
terkoordinasi bagi bangsa Jepang sudah berjalan dengan sendirinya.
2. PENALARAN DEDUKTIF :
Penalaran
deduktif adalah penalaran
yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum menuju pada parnyataan atau
simpulan khusus.
Menarik simpulan dengan penalaran dedultif dibedakan
menjadi 2 yaitu :
1) Menarik simpulan berdasarka suatu
premis
Contoh :
Premis : Bujur sangkar adalah segi empat sama sisi
Simpulan : a. Bujur sangkar pasti segi empat, tetapi segi empat belum tentu
bujur sangkar
b. Segi empat yang sisi-sisinya horisontalnya tidak sama panjang dengan
sisi tegak lurusnya
CONTOH
KARANGAN BEBAS :
Contoh 1:
Syair Tentang Kehidupan
Roda senantiasa berputar, terkadang ada di
atas terkadang ada di bawah. Perumpamaan itu serupa dengan kehidupan kita
selaku manusia di dunia ini. Kadangkala hidup kita berada di atas puncak
kesuksesan dan kadangkala kita berada di ujung jurang kegagalan. Siklus
tersebut tentu saja sulit kita hindari. Kita hanya bisa menerima sekaligus
mencoba bertahan dan berusaha sebaik mungkin. Tidak lupa, kita juga harus terus
berdoa dan tawakal kepada-Nya, karena hanya Dialah yang mampu membolakbalikkan
kehidupan kita seperti roda yang berputar.
Dalam meminta kepada-Nya, seringkali kita
meminta agar terus berada di atas. Padahal, seperti yang sudah disebutkan di
awal, bahwa kehidupan ini adalah seperti roda berputar yang kadang di atas dan
kadang di bawah. Alangkah lebih baik jika kita meminta kepadanya supaya kita
diberi kekuatan untuk bertahan di segala kondisi kehidupan dan juga diberi
kekuatan untuk terus bersyukur kepada-Nya.
Sejatinya, kehidupan yang bagaikan roda
berputar ini adalah sebuah bentuk pelajaran bagi manusia agar tidak sombong
saat ada di atas, dan agar tidak rendah diri saat ada di bawah. Oleh karenanya,
silus hidup tersebut mesti kita terima dan pahami dengan baik supaya kita
menjadi insan yang lebih rendah hati dan terus rajin berikhtiar.
Contoh 2:
Analog
Tentang Kehidupan
Harun Ar-Rasyid
pernah berkata, bahwa mengejar dunia seperti halnya mengejar bayang-bayang
kita; jika dikejar tidak kunjung dapat, jika ditinggalkan malah mengikuti kita.
Dari ungkapan tersebut, kita bisa tafsirkan bahwa kita selaku umat manusia
janganlah terlalu ambisius dan antusias dalam mengejar dunia. Sebab, semakin
terus dikejar, maka dunia akan semakin menjauhi kita dan membuat kita terus
mengejarnya hingga melupakan segalanya, termasuk melupakan-Nya.
Sebaliknya, jika
kita tidak terlalu mengejar dunia, justru dunialah yang akan menghampiri diri
kita. Oleh karenanya, kita selaku umat manusia janganlah terlalu mengejar
dunia, karena dunia akan menghampiri kita dengan sendiinya, dan
mengejar-ngejarnya adalah suatu kesia-siaan.
Meskipun kita tidak
boleh terlalu mengejar dunia, bukan berarti kita hanya berdiam diri saja dan
terus-menerus berdoa kepada-Nya tanpa henti. Kita harus tetap bekerja dan
berkarya semaksimal mungkin. Asalkan, semua itu kita lakukan atas dasar untuk
mencari keridaan-Nya dan bukan untuk meraih keduniawiaan. Sebab, jika Dia sudah
rida kepada kita, maka Dia pasti akan memberikan dunia kepada kita.
Demikianlah pengertian dan beberapa contoh karangan
bebas. Semoga bermanfaat dan mampu memberikan wawasan tersendiri bagi para
pembaca sekalian, baik itu mengenai karangan bebas pada khususnya, maupun
mengenai mata pelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan terima kasih,
serta mohon maafkan atas semua kesalahan yang ada pada artikel kali ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar