Digelap malam dia menangis, tak jelas apa yang
ditangisinya, dia merindukan yang tidak seharusnya dirindukan, seseorang yang
pernah ada, namun diinginkannya selalu ada, dia berdosa merindukannya tapi ia
tidak mampu mencegah perasaan rindunya, dia ingin berteriak namun tak mampu
berteriak, dia hanya menceritakan pada tuhan dalam sujudnya yang panjang.
Dia yakin tuhan pasti mengerti apa yang
dirasakannya, dia pasrahkan semua pada tuhan, karena tuhan maha membolak- balik
hati manusia, dia menginginkan seseorang sebagai penuntunnya kesurga,namun
belum saatnya dia memikirkan itu, dia benar-benar bingung.
Zain, ya nama itu yang membuatnya menangis ditengah
malam, yang membuatnya banyak cerita ke tuhan, sebuah nama yang menurutnya indah,
sebuah nama yang menurutnya akan ada dimasa depannya, zain lelaki yang luar
biasa menurutnya, namun jika ditanya kenapa dia berani menyanyanginya Dia bingung
menjawabnya, karena dia pun tidak punya alasan, yang dia tahu hanya dia
menyayanginya saja.
Ya,memang dulu dia pernah menjalin hubungan dengan zain,
tidak lama memang, baru sekitar 2 tahun, dan dia memutuskan untuk berpisah
karena sadar bahwa yang mereka lakukan adalah perbuatan terlarang, ya mereka
berpacaran, padahal seharusnya dia tidak melakukan perbuat tersebut, dia
menyesal, dan mereka berpisah dengan baik-baik, tanpa ada pertengkaran, namun
ternyata malah hal itu yang membuat dia sekarang merindukannya dan
menyayanginya, dia merasa bahwa zain adalah sosok yang tak bisa dia tuliskan
dengan huruf, dan juga tak mampu dia
ucapkan lewat kata dengan bahasa apapun, namun ia selalu berharap dan selalu
yakin.
Dia yakin suatu saat nanti dia bisa bersama zain,
meski sekarang zain bukan apa-apanya, namun dia selalu positive thinking pada
tuhan, bahwa tuhan akan memberikan yang terbaik untuk menuntunya ke surga, jika
memang zain tak ditakdirkan bias bersamanya , pasti tuhan akan memberikan yang
lebih baik,dan yang tepat untuknya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar