Senin, 26 November 2018

catatan dia

Digelap malam dia menangis, tak jelas apa yang ditangisinya, dia merindukan yang tidak seharusnya dirindukan, seseorang yang pernah ada, namun diinginkannya selalu ada, dia berdosa merindukannya tapi ia tidak mampu mencegah perasaan rindunya, dia ingin berteriak namun tak mampu berteriak, dia hanya menceritakan pada tuhan dalam sujudnya yang panjang.
Dia yakin tuhan pasti mengerti apa yang dirasakannya, dia pasrahkan semua pada tuhan, karena tuhan maha membolak- balik hati manusia, dia menginginkan seseorang sebagai penuntunnya kesurga,namun belum saatnya dia memikirkan itu, dia benar-benar  bingung.
Zain, ya nama itu yang membuatnya menangis ditengah malam, yang membuatnya banyak cerita ke tuhan, sebuah nama yang menurutnya indah, sebuah nama yang menurutnya akan ada dimasa depannya, zain lelaki yang luar biasa menurutnya, namun jika ditanya kenapa dia berani menyanyanginya Dia bingung menjawabnya, karena dia pun tidak punya alasan, yang dia tahu hanya dia menyayanginya saja.
Ya,memang dulu dia pernah menjalin hubungan dengan zain, tidak lama memang, baru sekitar 2 tahun, dan dia memutuskan untuk berpisah karena sadar bahwa yang mereka lakukan adalah perbuatan terlarang, ya mereka berpacaran, padahal seharusnya dia tidak melakukan perbuat tersebut, dia menyesal, dan mereka berpisah dengan baik-baik, tanpa ada pertengkaran, namun ternyata malah hal itu yang membuat dia sekarang merindukannya dan menyayanginya, dia merasa bahwa zain adalah sosok yang tak bisa dia tuliskan dengan huruf,  dan juga tak mampu dia ucapkan lewat kata dengan bahasa apapun, namun ia selalu berharap dan selalu yakin.
Dia yakin suatu saat nanti dia bisa bersama zain, meski sekarang zain bukan apa-apanya, namun dia selalu positive thinking pada tuhan, bahwa tuhan akan memberikan yang terbaik untuk menuntunya ke surga, jika memang zain tak ditakdirkan bias bersamanya , pasti tuhan akan memberikan yang lebih baik,dan yang tepat  untuknya .

Tidak ada komentar: